Assalamu'alaikum Wr. Wb
Allah berfirman; Menghadaplah! Lalu akal menghadap.
Allah Ta’ala berfirman lagi; Berbaliklah! Lalu akal berbalik.
Kemudian Allah bertanya; Siapa kamu, dan siapa Aku?
Akal menjawab: Engkau adalah Tuhanku dan aku adalah hamba-Mu yang lemah.
Lantas Allah Ta’ala berfirman; Wahai akal, Aku tidak menciptakan makhluk yang lebih mulia darimu. Kemudian Allah Ta’ala menciptakan nafsu lalu berfirman; Menghadaplah! Nafsu tidak menjawabnya.
Lantas Allah Ta’ala bertanya; Siapa kamu, dan siapa Aku?
Nafsu menjawab; Aku adalah aku, Kamu adalah Kamu.
Lalu Allah Ta’ala menghukumnya dalam neraka Jahannam selama seratus tahun, kemudian mengeluarkannya dan bertanya; Siapa kamu, dan siapa Aku?
Nafsu menjawab seperti jawaban yang pertama. Lantas Allah Ta’ala menenggelamkannya dalam panasnya lapar selama seratus tahun, lalu bertanya kepadanya, dan akhirnya nafsu mengakui bahwa ia adalah hamba dan Dia adalah Tuhan. Sebab itulah Allah mewajibkan atas nafsu untuk berpuasa.
Hikmah diwajibkannya berpuasa selama 30 hari (sebulan) ialah; Sesungguhnya bapak kita, Nabi Adam ‘alaihissalam setelah memakan buah pohon abadi di surga, buah itu mengendap dalam perutnya selama 30 hari, dan ketika beliau bertaubat kepada Allah kemudian Allah memerintahkan untuk berpuasa siang malam selama 30 hari. Sebab kenikmatan dunia itu ada empat macam, yaitu;
1. Makan
2. Minum
3. Jima
4. Tidur
Semua kenikmatan itu bisa menjadi penghalang bagi seorang hamba dari Ridla Allah Sedangkan diwajibkannya berpuasa bagi ummat Muhammad ‘alaihishshalatu wassalam disiang hari dan diperbolehkan makan pada malam hari adalah merupakan anugrah dari Allah Ta’ala dan kemuliaan bagi kita
Wassalamu'alaikum Wr. Wb
Alhamdulill;ah segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita kenikmatan berpuasa dibulan suci Romadlon di hari yang ke lima ini. Puasa bukan hanya menahan haus dan lapar tapi juga menahan Nafsu. Ada sebuah Kisah dari Abdullah bin 'Amru bin Al'Ash, ia berkata; Ketika kami sedang bersama Nabi
Shallallahu 'alaihi wa Salam datanglah seorang pemuda dan bertanya; "Wahai
Rasulullah, apakah boleh aku mencium (isteriku) sementara aku sedang berpuasa? "Tidak", jawab beliau. Lalu ada
seorang kakek-kakek datang dan bertanya; "Apakah aku boleh mencium
(isteriku) sementara aku sedang berpuasa? "Ya", jawab beliau. Ia
berkata; lalu kamipun saling memandang satu sama lain, maka Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Aku tahu kenapa kalian saling
berpandangan satu sama lain, sesungguhnya orang yang sudah tua itu dapat
menahan nafsu birahiya”.(Musnad Ahmad 2/185)
Yang dimaksud dengan puasa adalah menaklukkan musuh Allah, karena syahwat
merupakan perangkap syaithan dan syahwat akan semakin kuat sebab makan dan
minum, maka faeidah puasa yang berupa menaklukkan musuh Allah dan
mengahancurkan syahwat tidak akan tercapai kecuali dengan menundukkan nafsu
dengan mengurangi makan oleh sebab itu di syari’atkannya
puasa bahwasanya setelah Allah menciptakan akal,Allah berfirman; Menghadaplah! Lalu akal menghadap.
Allah Ta’ala berfirman lagi; Berbaliklah! Lalu akal berbalik.
Kemudian Allah bertanya; Siapa kamu, dan siapa Aku?
Akal menjawab: Engkau adalah Tuhanku dan aku adalah hamba-Mu yang lemah.
Lantas Allah Ta’ala berfirman; Wahai akal, Aku tidak menciptakan makhluk yang lebih mulia darimu. Kemudian Allah Ta’ala menciptakan nafsu lalu berfirman; Menghadaplah! Nafsu tidak menjawabnya.
Lantas Allah Ta’ala bertanya; Siapa kamu, dan siapa Aku?
Nafsu menjawab; Aku adalah aku, Kamu adalah Kamu.
Lalu Allah Ta’ala menghukumnya dalam neraka Jahannam selama seratus tahun, kemudian mengeluarkannya dan bertanya; Siapa kamu, dan siapa Aku?
Nafsu menjawab seperti jawaban yang pertama. Lantas Allah Ta’ala menenggelamkannya dalam panasnya lapar selama seratus tahun, lalu bertanya kepadanya, dan akhirnya nafsu mengakui bahwa ia adalah hamba dan Dia adalah Tuhan. Sebab itulah Allah mewajibkan atas nafsu untuk berpuasa.
Hikmah diwajibkannya berpuasa selama 30 hari (sebulan) ialah; Sesungguhnya bapak kita, Nabi Adam ‘alaihissalam setelah memakan buah pohon abadi di surga, buah itu mengendap dalam perutnya selama 30 hari, dan ketika beliau bertaubat kepada Allah kemudian Allah memerintahkan untuk berpuasa siang malam selama 30 hari. Sebab kenikmatan dunia itu ada empat macam, yaitu;
1. Makan
2. Minum
3. Jima
4. Tidur
Semua kenikmatan itu bisa menjadi penghalang bagi seorang hamba dari Ridla Allah Sedangkan diwajibkannya berpuasa bagi ummat Muhammad ‘alaihishshalatu wassalam disiang hari dan diperbolehkan makan pada malam hari adalah merupakan anugrah dari Allah Ta’ala dan kemuliaan bagi kita
والله اعلم
Wassalamu'alaikum Wr. Wb